Rabu, 26 Oktober 2011

RUMAH SEHAT

rumah adalah tempat tinggal yang wajib manusia miliki




Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Rumah atau tempat tinggal manusia, dari zaman ke zaman mengalami perkembangan. Pada zaman purba manusia bertempat tinggal di gua-gua, kemudian berkembang, dengan mendirikan rumah tempat tinggal di hutan - hutan dan di bawah pohon. Sampai pada abad modern ini manusia sudah membangun rumah (tempat tinggalnya) bertingkat dan diperlengkapi dengan peralatan yang serba modern. Sejak zaman dahulu pula manusia telah mencoba mendesain rumahnya, dengan ide mereka masing-masing yang dengan sendirinya berdasarkan kebudayaan masyarakat setempat dan memhangun rumah mereka dengan bahan yang ada.

1 Faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis ataupun lingkungan sosial. Maksudnya membangun suatu rumah harus memperhatikan tempat di mana rumah itu didirikan. Di pegunungan atau di tepi pantai, di desa ataukah di kota, di daerah dingin ataukah di daerah panas, di daerah dekat gunung merapi (daerah gempa) atau di daerah bebas gempa dan sebagainya. Rumah di daerah pedesaan, sudah barang tentu disesuaikan kondisi sosial budaya pedesaan, misalnya bahannya, bentuknya, dan lain sebagainya. Rumah di daerah gempa harus dibuat dengan bahan-bahan yang ringan namun harus kokoh, rumah di dekat hutan harus dibuat sedemikian rupa sehingga aman terhadap serangan-serangan binatang buas.
2 Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat Hal ini dimaksudkan rumah dibangun berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya, untuk itu maka bahan-bahan setempat yang murah misal bambu, kayu atap rubia dan sebagainya adalah merupakan bahan-bahan pokok pembuatan rumah. Perlu dicatat bahwa mendirikan rumah adalah bukan sekadar berdiri pada saat itu saja, namun diperlukan pemeliharaan seterusnya. Oleh karena itu, kemampuan pemeliharaan oleh penghuninya perlu dipertimbangkan.
3. Teknologi yang dimiliki oleh masyarakat Pada dewasa ini teknologi per-umahan sudah begitu maju dan sudah begitu modern. Akan tetapi teknologi modern itu sangat mahal dan bahkan kadang-kadang tidak dimengerti oleh masyarakat. Rakyat pedesaan bagaimanapun sederhananya, sudah mempunyai teknologi perumahan sendiri yang dipunyai turun temurun. Dalam rangka penerapan teknologi tepat guna, maka teknologi yang sudah dipunyai oleh masyarakat tersebut dimodifikasi. Segi-segi yang merugikan kesehatan dikurangi, dan mempertahankan segi-segi yang sudah positif. 4. Kebijaksanaan (peraturan-peraturan) pemerintah yang menyangkut tata guna tahah Untuk hal ini, bagi perumahan masyarakat pedesaan belum merupakan problem, namun di kota sudah menjadi masalah yang besar.



Tips Menjaga Mata Saat Bekerja dengan Komputer

1–Bekerjalah dalam ruangan yang cukup cahaya.

Perhatikan pencahayaan dalam ruang kerja anda. Jangan bekerja dalam ruangan yang terlalu terang dan menyilaukan mata. Gunakan kerai untuk mengatur cahaya dari jendela. Letakkan lampu di atas kepala. Hindari anda menatap cahayanya secara langsung. Sebaliknya, jangan pula bekerja dalam ruangan yang terlalu gelap atau redup. Usahakan agar ruangan anda cukup terang agarmata anda tidak bekerja terllau keras.

2–Gunakan filter monitor.

Untuk mengurangi sinar yang menyilaukan dan radiasi yang dipancarkan layar monitor, gunakan filter glass monitor. Berbicaralah pada vendor perlengkapan komputer anda untuk mendapatkan filter yang baik dan mampu mengurangipengaruh radiasi, bukan hanya sekedar meredupkan cahaya monitor.

3–Periksa monitor anda.

Periksa apakah monitor anda masih bekerja dengan baik? Bandingkan dengan monitor lain. Bila gambar yang tampak semakin buram, berkedip-kedip atau tidak nyaman bagi mata anda, maka sudah waktunya untuk memperbaiki atau mengganti monitor itu. Lebih baik mengganti monitor daripada membiarkan mata anda terganggu. Sering-seringlah membersihkan monitor dari debu dan kotoranyang mengganggu layar.

4–Letakkan kertas kerja agar mudah dibaca.

Jika anda harus bekerja dengan menyalin atau membaca kertas kerja, maka letakkan kertas kerja tersebut dalam jarak yang seimbang dengan monitor anda. Ini agar anda tidak perlu bolak-balik memfokuskan pandangan untuk membaca kertas kerja anda, setelah membaca di layar monitor.

5–Perhatikan posisi monitor.

Letakkan layar monitor sedemikian rupa sehingga membentuk sudut antara 10-15 derajat dari posisi sejajar dengan pandangan lurus anda. Hal ini selain agar tidak melelahkan mata anda, juga menjaga agar bahu dan leher anda cukupnyaman bekerja.

5–Bekerjalah dengan “font” yang cukup besar.

Bila anda harus mengedit tulisan di depan komputer, pastikan ukuran atau “font” hurup yang anda gunakan cukup besar. Jangan paksa mata anda untuk membaca hurup kecil pada monitor. Mata anda bukanlah mikroskop bagi tulisan yang ada di layar monitor. Gunakan fasilitas untuk memperbesar atau menyesuaikan besar tampilan gambar di monitor anda. Bila anda telah selesai mengedit atau membacanya, anda bisa kembalikan font tersebut ke posisisemula.

6–Istirahatkan mata anda.

Relakskan mata anda. Pejamkan atau kerjap-kerjapkan. Jangan kucek-kucek mata anda. Namun, sering-seringlah berkedip. Ini dapat menurunkan ketegangan dan menjaga mata anda tetap basah dan sejuk. Bila anda terlalu lama melihat dalam jarak dekat, alihkan pandangan anda ke arah yang jauh. Lakukan iniselama beberapa menit setiap 30 menit.

KONSEP PUSKESMAS



pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota.
UPT tugasnya adalah menyelenggarakan sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan
Pembangunan Kesehatan maksudnya adalah penyelenggara upaya kesehatan
Pertanggung jawaban secara keseluruhan ada diDinkes dan sebagian ada di Puskesmas
Wilayah Kerja dapat berdasarkan kecamatan, penduduk, atau daerah terpencil.
Visi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat
Indikator Kecamatan Sehat:
(1) lingkungan sehat,
(2) perilaku sehat,
(3) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
(4) derajat kesehatan penduduk kecamatan
Misi Puskesmas
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya
Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya
Fungsi Puskesmas
Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Selasa, 25 Oktober 2011

DATA PENDUDUK

Kepadatan penduduk


Laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi di negara berkembang (merah) dibanding dengan negara maju (biru)
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.
Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas muat juga berlaku pada penduduk bumi, yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat menyebabkan katastrofi Malthus. Beberapa menyangkal pendapat ini. Grafik berikut menunjukkan kenaikan logistik penduduk.
Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk tertinggi, di antaranya: Monako, Singapura, Vatikan, dan Malta. Di antara negara besar yang memiliki kepadatan penduduk tinggi adalah Jepang dan Bangladesh.


Pengendalian jumlah penduduk


Piramida penduduk yang menunjukkan tingkat mortalitas stabil dalam setiap kelompok usia
Pengendalian penduduk adalah kegiatan membatasi pertumbuhan penduduk, umumnya dengan mengurangi jumlah kelahiran. Dokumen dari Yunani Kuno telah membuktikan adanya upaya pengendalian jumlah penduduk sejak zaman dahulu kala. Salah satu contoh pengendalian penduduk yang dipaksakan terjadi di Republik Rakyat Cina yang terkenal dengan kebijakannya 'satu anak cukup'; kebijakan ini diduga banyak menyebabkan terjadinya aksi pembunuhan bayi, pengguguran kandungan yang dipaksakan, serta sterilisasi wajib.
Indonesia juga menerapkan pengendalian penduduk, yang dikenal dengan program Keluarga Berencana (KB), meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.

Ledakan penduduk


Peta kepadatan penduduk dunia per 1994
Buku berjudul The Population Bomb (Ledakan Penduduk) pada tahun 1968 oleh Paul R. Ehrlich meramalkan adanya bencana kemanusiaan akibat terlalu banyaknya penduduk dan ledakan penduduk. Karya tersebut menggunakan argumen yang sama seperti yang dikemukakan Thomas Malthus dalam An Essay on the Principle of Population (1798), bahwa laju pertumbuhan penduduk mengikuti pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui suplai makanan yang akan mengakibatkan kelaparan.

Referensi : Proceedings of the United Nations Expert Meeting on World Population to 2300

cara membuat SKCK

  1. Minta surat keterangan dari RT dan RW bahwa anda akan mengurus surat skck disini tujuan anda membuat skck juga harus jelas,apakah anda akan mengurus untuk kepentingan melamar pekerjaan atau anda mengurus untuk persyaratan CPNS
  2. Tahapan selanjutnya adalah meminta surat keterangan dari kelurahan untuk proses di POLSEK,oke sekali lagi di kelurahan anda juga harus jelas tujuan anda membuat SKCK apakah untuk kepentingan melamar pekerjaan atau untuk persyaratan CPNS
  3. Sebelum anda ke tahapan selanjutnya pastikan anda mempunyai pas foto 4×6 denganwarna background sesuai dengan wilayah anda sebanyak 4 lembar.untuk warna background foto anda bisa tanyakan ke petugas kelurahan.jangan lupa selalu membawa foto copy Kartu Keluarga dan juga KTP
  4. Setelah sudah siap maka anda pergi ke polsek terdekat disana anda akan diberi rujukan untuk ke polres.bila untuk persyaratan melamar pekerjaan saja maka anda tidak perlu mengurus hingga ke polres.
  5. Sampai di polres anda serahkan surat rujukan dari polsek,dan anda akan di beri form untuk di isi dan pengambilan sidik jari.anda bisa pulang dan besok bisa anda ambil.setelah anda ambil jangan terburu di bawa pulang,sekalian saja fotocopy beberapa lembar kemudian dilegalisir (supaya gag kena biaya administrasi lagi)

Kebudayaan


Kebudayaan = cultuur ( bahasa Belanda ) = culture ( bahasa Inggris = tsaqafah ( bahasa Arab ) ; berasal dari perkataan Latin “ Colore” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “ segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.” Ditinjau dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “ Budhayah “ yakni bentuk jamak dari budhi yang berarti budi dan akal. Jadi kebudayaan adalah hasil budi atau akal manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Selanjutnya E.B. Taylor dalam bukunya “ Primitif Culture ” merumuskan definisi secara sistematis dan ilmiah tentang kebudayaan sebagai berikut : “ Kebudayaan adalah komplikasi ( jalinan ) dalam keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keagamaan, hukum, adat istiadat serta lain – lain kenyataan dan kebiasaan – kebiasaan yang di lakukan manusia sebagai anggota masyarakat.
· Hubungan manusia dan kebudayaan
Bahwa manusialah yang dapat menghasilkan kebudayaan, dan sebalknyatidak ada kebudayaan tanpa adanya manusia.

· Hubungan masyarakat dengan kebudayaan
Kebudayaan tak mungkin timbul tanpa adanya masyarakat dan eksistensi masyarakat itu hanya dapat di mungkinkan oleh adanya kebudayaan.

· Hubungan manusia, masyarakat dan kebudayaan
Dengan kata lain di mana orang hidup bermasyarakat, pasti akan timbul kebudayaan.

Unsur – unsur Kebudayaan ( Prof. Koentjoroningrat)
1 Seni 5. Mata Pencaharian
2. Bahasa 6. Sistem Kemasyarakatan
3. Religius 7. Ilmu Pengetahuan Teknologi
4. Adat Istiadat

DIRI SENDIRI



namasaya MUCHAMMAD BASRI saya di lahirkan di Jakarta 08 febuari 1993, saya anak ke 2 dari 4bersaudara, saya adalah orang yang sedikit kekeh, temperament, sedikit egois yamungkin itu pembawaan sifat dari seorang remaja yang masih labil.

Tetapi di lain sisi saya adalahorang yang cepat akrab dengan siapa saja itu di karenakan saya orang yang tidaktertutup di dalam pergaulan, saya mempunyai banyak teman, teman di tingkatsekolah mau pun pertemanan antar lingkungan. Saya adalah anak yang di bilangcukup berbakti kepada orang tua dan agama karena saya di besarkan berlandasankekeluargaan dan agama yang baik.

Saya mempuyai hobi bermain game danmenyukai dunia komputer. Saya mempunyai salah satu sifat yang sedikit kurangbaik yaitu suka menunda waktu sehingga pekerjaan saya selalu tidak tepat waktu,sebagai anak ke 2 saya sudah bisa mengemban tanggung jawab sebagai orang dewasawalaupun tidak sepenuhnya tanggung jawab itu saya emban dengan baik tetapi sayaberusaha agar melakukannya dengan sebaik mungkin di dalam dunia pendidikan sayatermasuk anak yang bisa di bilang pandai walaupun agak malas belajar tetapinilai saya memuaskan, di dalam menghadapi masalah kadang kala saya kurang sabardi dalam menghadapi permasalahan tersebut, itu yang menjadikan semua masalahsusah untuk di selesaikan dengan kata lain masalah tersebut tak kunjung usai.

Saya juga dapat di bilang sebagaiorang yang humoris ya walaupun sayatermasuk orang yang serius saya di pandang teman sebaya saya sebagai orang yangpandai bergaul dan juga sebagai orang bisa membuat orang tersenyum.

Saya sekarang sering berpergian kecibubur dan kadang ke singapur sama sudara - sudara saya ya, begitulahkehidupan sehari hari yang saya lakukan,

Terkadang saya juga kalo lagi BETEatao BADMOOD saya hanya bias mendengarkan music music yang saya sukai danmendisain cover dan stiker logo, ya mungkin itu sudah menjadi hal yang cukupsaya lakui ketika saya masih belajar di SMK, Saya sekarang sudah menjadimahasiswa di salah satu university yang dikatakan sama orang sihh… kampussejuta umat ya pasti kamu tau lah, hehhehehe..

Saya juga mempunyai satu impianyaitu menjadi seorang military dan menyayangi kedua orang tua dan pacar sayajuga ahhaha yah walaupun tidak nyambung dalam mengambil jurusan IT (Tehnik Informatika)yaitu akan menjadi pedoman bagi diriku… TERIMAKASI

Jumat, 14 Oktober 2011

Tentang Tuna Sosial


Permasalahantuna sosial di Indonesia yang meliputi masalah gelandangan, pengemis, tunasusila, bekas narapidana dan pengidap HIV/AIDS terus menunjukan peningkatansejalan dengan krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1998 yanghingga saat ini belum teratasi dengan baik.

Meningkatnya julah kelurga miskin dan angka putussekolahdiberbagai tingkat pendidikan, menurunnya kesempatan kerja dan maraknyaberbagai konflik sosial dan politik yang muncul di berbagai konflik sosisla danpolitik yang muncul diberbgai daerah. Keadaan ini diperparah, karena bertepatandengan terjadinya masa transisi dari sistem pemerintahan yang bersifatsentralisasi ke desentralisasi dan era perdagangan bebas (AFTA), sebagaimanalayaknya suatu masa transisi, maka masih terdapat banyak kekurangan -kekurangan yang membutuhkan waktu untuk perbaikannya. Keadaan ini membuatsebagian masyarakat limbung dan berusaha untuk survive dengan cara seadanya,seperti antara lain mengemis


Masalah lainyang kecepatan penyebaran maupun penanggulangannya sangat berkaitan dengankemis-kinan adalah HIV/AIDS. Dan status Indonesia dewasa ini telah berubah darinegara dengan kategori prevalensi HIV/AIDS rendah menjadi negara dengankategori epidemi terkonsentrasi, seperti di Provinsi Riau, Papua, DKI Jakarta,Bali, Jawa Barat dan JawaTimur. Data Epidemologis menunjukkan bahwa penularanHIV di Indonesia semakin memprihatinkan. Kenaikan jumlah kasus baru dari merekayang tertular HIV meningkat sangat tajam. Berdasarkan data PusdatinKesejahteraan Sosial tahun 2002, populasi Tuna Sosial kurang lebih 333.020dengan rincian sebagai berikut : Gelandangan dan Pengemis 85.294 orang, TunaSusila 129.478 orang dan Bekas Narapidana 115.307 orang, sedangkan berdasarkanlaporan yang diterima oleh Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menulardan Penyehatan Lingkungan (PPM dan PL) per Desember 2003, jumlah kasus HIV/AIDSadalah 4.901 kasus.